Dalam bahasa Minahasa terutama dimana dalam bahasa sehari-hari Melayu Manado
"nama keluarga" disebut Fam. Dimana kata ini sebenarnya berasal dari bahasa
Belanda van yang kemudian setelah melalui beberapa proses disebut sebagai
Fam. Untuk mengetahui asal usulnya. berikut rangkuman karya FS Watuseke.
Penggunaan fam tersebut dilakukan sekitar awal abad 19 di negeri
Belanda. Waktu itu rakyatnya diwajibkan mempunyai Fam. Sebelumnya memang
sudah punya Fam akan tetapi belum menyeluruh.
Demikian pula yang berlangsung di Minahasa kira-kira pada abad 19.
Sebelumnya memang ada orang yang memakainya , tetapi belum menyeluruh.
Seperti halnya Bastian Saway, Fam tersebut ada sejak akhir abad ke 17. Pedro
Ranty abad 18 dan kemudian awal abad ke 19 terdapat nama Fam seperti Matinus
Dotulong (akhir abad 18, Hendrik Dotulong, Frederik Lumingkewas, Abraham
Lotulong, dlll).
Pada tahun 1831 tibalah di Minahasa dua orang penginjil Protestan JF
Riedel dan JF Schwarz di Langowan. Mereka sebagai penginjil dan mengabarkan
injil sekaligus membaptis anggota baru yang masuk kristen. Pada waktu itu
setiap orang dipermandikan mendapat sebuah nama Alkitab atau nama Eropa,
seperti Daniel, Jan, Piet, Frans dan lainnya. Pada saat pembaptisan orang
tersebut diberi sebuah nama Fam, nama keluarga.
Biasanya nama tersebut nama ayah (nama satu-satunya yang dipakai) yang
disusul dengan nama baptis atau Fam. Disamping nama ayah, nama tersebut juga
diambil dari nama nenek pria. Biasanya nama ayah atau nenek pria itu adalah
nama asli Minahasa, seperti Watuseke, Sarapung, Korengkeng, Turang, Sondakh
dan lainnya. Nama baptis tersebut dijadikan nama panggilan yang diambil dari
nama-nama di Alkitab atau dari negeri Eropa barat terutama dari Belanda.
Karena itulah setiap orang Minahasa bernama panggilan atau nama sehari-hari
dari Alkitab dan Belanda.
Berdasarkan data tersebut, nama orang Minahasa atau Fam sekarang
diambil dari nama panggilan setiap orang pria. Sedangkan nama wanita tidak
diturunkan sehingga dilupakan oleh sebagian orang.
Dengan hanya mengenal nama panggilan satu-satunya, tentu ada nama
pengenal jika nama itu dipakai beberapa orang. Hal itu dibedakan dengan
adanya sikap, cacat, atau tanda sesuatu pada orang yang kita maksud. Seperti
Wanta Kento jika ia pincang, Wilem Todeo Kokong (Wilem berkepala lonjong),
Min Pirop (min bermata buta) dan lainnya.
Ada nama-nama yang menyatakan sifat dari orang yang dimasud, seperti ia
seorang pemberani dinamai Mamauaya dari kata wuaya atau berani. Mama'it atau
Ma'it orang yang selalu memasak agak kebanyakan garam. Oki atau kecil adalah
orang selalu mengecilkan sesuatu dan sebagainya.
Masih banyak nama-nama yang mengikuti sifat, kepribadian, tempat
tinggal, pekerjaan, perjuangan dan lainnya. Kesemua ini pada akhirnya
dipergunakan oleh orang Minahasa walaupun dia berada di luar daerah. Fam
tersebut khususnya mengikuti garis keturunan orang tua laki-laki.
Sebagai contoh, karena pekerjaannya selalu menebang pohon, disebut
Pele. Sesuai tempat tinggal, dimana daerahnya selalu terjadi kebakaran
karena adanya kilat dipanggil Pongilatan. Kalau dia tinggal pada suatu bukit
atau gunung ia disebut Wuntu. Kalau dia mau naik bukit atau gunung disebut
Mawuntu. Suatu tempat yang bersifat serong atau miring dikatakan Kawilaran.
Kalau menerka disebut Tumeleap. Tempat dimana sering dicungkil tanahnya
dengan sebuah tongkat disebut Tu'ila dan pemiliknya dinamai demikian.
Sedangkan pekerjaannya sering memotong dengan sebuah parang disebut
Sumanti. Di dalam bahasa Tombulu kata ini mengandung arti lain, yaitu batu
pujaan. Dalam bahasa Tondano disebut Panimbe. Ranting-ranting kering yang
disebut Rankang dipergunakan untuk merintangi tempat jalan.
Berikut beberapa kutipan fam dan artinya :
Muntu berarti naik gunung atau Wuntu.
Lumanauw berarti mengosongkan air yang ada di tanah sawah yang telah
berbentuk bubur pada situasi tanah mau dihamburi bibit padi
Mogot pergi mengenakan denda pada seseorang atau ogot.
Mambu menggelembungnya air yang terjadi oleh karena seekor ikan mau
henghisap udara dari kata Ma-embu.
Sedangkan arti kiasannya berkehendak kawin sering dipanggil atau kata
lain Tampas. Sementara Tumampas berarti menyendiri.
Koro orang sering marah atau bermuka marah.
Pangemanan, pada siapa kita sering memberikan kepercayaan.
Watuseke, orang yang kebal dalam perkelahian atau perang.
Sampai disana, dijelaskan beberapa nama yang menunjukkan situasi
peradaban dalam zamannya. Seperti :
Runtuwene yang menaruh banyak timbunan padi.
Walewangko orang yang memiliki ruman besar
Palengkahu orang pengenal emas.
Lengkong seorang perusak.
Tampinongkol seorang pengacau
Selanjutnya ada juga nama yang dengan jelas menyatakan akan usaha yang
dilakukan oleh pembawa nama, seperti :
Tontulus seorang pengobat atau dukun.
Mengowal orang biasa membawa senjata tajam untuk melukai orang lain.
Supit berada diantara dua orang.
Lonto orang yang biasa melukai musuh dengan melepuh
Ada juga beberapa nama yang menyatakan beberapa dari perbuatan, sifat
atau keadaan dari orang, tuan atau dari orang yang bersangkutan seperti :
Eman dipercaya, diberikan kepercayaan.
Pangemanan kepada siapa kita berikan kepercayaan, orang tersebut disebut
orang kepercayaan. ;
Kalalo orang yang sering terlanjur melakukan sesuatu, orang yang
melebih-lebihkan, boleh juga dikatakan bermulut lebar.
Pandeirot artinya orang yang pandai mempermainkan orang lain.
Roringpandei orang yang cerdik
Rondonuwu orang mengatakan yang benar.
Nama-nama berikut menyatakan pikiran-pikiran yang mengada-ada seperti :
Waworuntu puncak dari sesuatu kemuliaan, keluhuran, ketinggian.
Gerungan suatu bukit atau gunung pelana yang dikelilingi awan-awan kecil.
Ruruares dia yang berada di dekat dari orang yang tertinggi.
Londokambei dia yang kerabat dengan orang yang tertinggi.
Kandowangko berarti dia yang akan memperoleh jabatan atau istri yang mulia,
luhur.
Nelwan sesuatu yang dikeluarkan yang berlebihan, sesuatu dimana apa yang
dikeluarkan diletakkan, dia yang sejak masa anak-anak telah mendapat makanan
banyak di dalam mulut.
Selanjutnya sebutan untuk nama-nama yaitu :
Ratumbanua artinya yang paling utama di kampung, desa.
Raturandang artinya warna merah yang paling bagus.
Ratunuman yang paling ahli dalam pekerjaan pertanian
Ratuwalangaou yang ahli dalam pelayaran dan urusan pelabuhan.
Sompotan sesuatu yang dijauhkan dari api, agar tidak mendapatkan panasnya.
Sedangkan untuk mengetahui secara rinci tentang fam tersebut menurut
urutan Abjad, dapat dibaca secara lengkap dalam buku karangan FS Watuseke.
(Dikutip dari Harian Komentar, 10-14 Feb 2003.) Referensi lainnya "Glosari
nama Fam Orang Minahasa", Prof AE Sinolungun, Unima Tondano, 2 Maret 2002,
yang memuat 3000 nama Fam orang Minahasa.
"nama keluarga" disebut Fam. Dimana kata ini sebenarnya berasal dari bahasa
Belanda van yang kemudian setelah melalui beberapa proses disebut sebagai
Fam. Untuk mengetahui asal usulnya. berikut rangkuman karya FS Watuseke.
Penggunaan fam tersebut dilakukan sekitar awal abad 19 di negeri
Belanda. Waktu itu rakyatnya diwajibkan mempunyai Fam. Sebelumnya memang
sudah punya Fam akan tetapi belum menyeluruh.
Demikian pula yang berlangsung di Minahasa kira-kira pada abad 19.
Sebelumnya memang ada orang yang memakainya , tetapi belum menyeluruh.
Seperti halnya Bastian Saway, Fam tersebut ada sejak akhir abad ke 17. Pedro
Ranty abad 18 dan kemudian awal abad ke 19 terdapat nama Fam seperti Matinus
Dotulong (akhir abad 18, Hendrik Dotulong, Frederik Lumingkewas, Abraham
Lotulong, dlll).
Pada tahun 1831 tibalah di Minahasa dua orang penginjil Protestan JF
Riedel dan JF Schwarz di Langowan. Mereka sebagai penginjil dan mengabarkan
injil sekaligus membaptis anggota baru yang masuk kristen. Pada waktu itu
setiap orang dipermandikan mendapat sebuah nama Alkitab atau nama Eropa,
seperti Daniel, Jan, Piet, Frans dan lainnya. Pada saat pembaptisan orang
tersebut diberi sebuah nama Fam, nama keluarga.
Biasanya nama tersebut nama ayah (nama satu-satunya yang dipakai) yang
disusul dengan nama baptis atau Fam. Disamping nama ayah, nama tersebut juga
diambil dari nama nenek pria. Biasanya nama ayah atau nenek pria itu adalah
nama asli Minahasa, seperti Watuseke, Sarapung, Korengkeng, Turang, Sondakh
dan lainnya. Nama baptis tersebut dijadikan nama panggilan yang diambil dari
nama-nama di Alkitab atau dari negeri Eropa barat terutama dari Belanda.
Karena itulah setiap orang Minahasa bernama panggilan atau nama sehari-hari
dari Alkitab dan Belanda.
Berdasarkan data tersebut, nama orang Minahasa atau Fam sekarang
diambil dari nama panggilan setiap orang pria. Sedangkan nama wanita tidak
diturunkan sehingga dilupakan oleh sebagian orang.
Dengan hanya mengenal nama panggilan satu-satunya, tentu ada nama
pengenal jika nama itu dipakai beberapa orang. Hal itu dibedakan dengan
adanya sikap, cacat, atau tanda sesuatu pada orang yang kita maksud. Seperti
Wanta Kento jika ia pincang, Wilem Todeo Kokong (Wilem berkepala lonjong),
Min Pirop (min bermata buta) dan lainnya.
Ada nama-nama yang menyatakan sifat dari orang yang dimasud, seperti ia
seorang pemberani dinamai Mamauaya dari kata wuaya atau berani. Mama'it atau
Ma'it orang yang selalu memasak agak kebanyakan garam. Oki atau kecil adalah
orang selalu mengecilkan sesuatu dan sebagainya.
Masih banyak nama-nama yang mengikuti sifat, kepribadian, tempat
tinggal, pekerjaan, perjuangan dan lainnya. Kesemua ini pada akhirnya
dipergunakan oleh orang Minahasa walaupun dia berada di luar daerah. Fam
tersebut khususnya mengikuti garis keturunan orang tua laki-laki.
Sebagai contoh, karena pekerjaannya selalu menebang pohon, disebut
Pele. Sesuai tempat tinggal, dimana daerahnya selalu terjadi kebakaran
karena adanya kilat dipanggil Pongilatan. Kalau dia tinggal pada suatu bukit
atau gunung ia disebut Wuntu. Kalau dia mau naik bukit atau gunung disebut
Mawuntu. Suatu tempat yang bersifat serong atau miring dikatakan Kawilaran.
Kalau menerka disebut Tumeleap. Tempat dimana sering dicungkil tanahnya
dengan sebuah tongkat disebut Tu'ila dan pemiliknya dinamai demikian.
Sedangkan pekerjaannya sering memotong dengan sebuah parang disebut
Sumanti. Di dalam bahasa Tombulu kata ini mengandung arti lain, yaitu batu
pujaan. Dalam bahasa Tondano disebut Panimbe. Ranting-ranting kering yang
disebut Rankang dipergunakan untuk merintangi tempat jalan.
Berikut beberapa kutipan fam dan artinya :
Muntu berarti naik gunung atau Wuntu.
Lumanauw berarti mengosongkan air yang ada di tanah sawah yang telah
berbentuk bubur pada situasi tanah mau dihamburi bibit padi
Mogot pergi mengenakan denda pada seseorang atau ogot.
Mambu menggelembungnya air yang terjadi oleh karena seekor ikan mau
henghisap udara dari kata Ma-embu.
Sedangkan arti kiasannya berkehendak kawin sering dipanggil atau kata
lain Tampas. Sementara Tumampas berarti menyendiri.
Koro orang sering marah atau bermuka marah.
Pangemanan, pada siapa kita sering memberikan kepercayaan.
Watuseke, orang yang kebal dalam perkelahian atau perang.
Sampai disana, dijelaskan beberapa nama yang menunjukkan situasi
peradaban dalam zamannya. Seperti :
Runtuwene yang menaruh banyak timbunan padi.
Walewangko orang yang memiliki ruman besar
Palengkahu orang pengenal emas.
Lengkong seorang perusak.
Tampinongkol seorang pengacau
Selanjutnya ada juga nama yang dengan jelas menyatakan akan usaha yang
dilakukan oleh pembawa nama, seperti :
Tontulus seorang pengobat atau dukun.
Mengowal orang biasa membawa senjata tajam untuk melukai orang lain.
Supit berada diantara dua orang.
Lonto orang yang biasa melukai musuh dengan melepuh
Ada juga beberapa nama yang menyatakan beberapa dari perbuatan, sifat
atau keadaan dari orang, tuan atau dari orang yang bersangkutan seperti :
Eman dipercaya, diberikan kepercayaan.
Pangemanan kepada siapa kita berikan kepercayaan, orang tersebut disebut
orang kepercayaan. ;
Kalalo orang yang sering terlanjur melakukan sesuatu, orang yang
melebih-lebihkan, boleh juga dikatakan bermulut lebar.
Pandeirot artinya orang yang pandai mempermainkan orang lain.
Roringpandei orang yang cerdik
Rondonuwu orang mengatakan yang benar.
Nama-nama berikut menyatakan pikiran-pikiran yang mengada-ada seperti :
Waworuntu puncak dari sesuatu kemuliaan, keluhuran, ketinggian.
Gerungan suatu bukit atau gunung pelana yang dikelilingi awan-awan kecil.
Ruruares dia yang berada di dekat dari orang yang tertinggi.
Londokambei dia yang kerabat dengan orang yang tertinggi.
Kandowangko berarti dia yang akan memperoleh jabatan atau istri yang mulia,
luhur.
Nelwan sesuatu yang dikeluarkan yang berlebihan, sesuatu dimana apa yang
dikeluarkan diletakkan, dia yang sejak masa anak-anak telah mendapat makanan
banyak di dalam mulut.
Selanjutnya sebutan untuk nama-nama yaitu :
Ratumbanua artinya yang paling utama di kampung, desa.
Raturandang artinya warna merah yang paling bagus.
Ratunuman yang paling ahli dalam pekerjaan pertanian
Ratuwalangaou yang ahli dalam pelayaran dan urusan pelabuhan.
Sompotan sesuatu yang dijauhkan dari api, agar tidak mendapatkan panasnya.
Sedangkan untuk mengetahui secara rinci tentang fam tersebut menurut
urutan Abjad, dapat dibaca secara lengkap dalam buku karangan FS Watuseke.
(Dikutip dari Harian Komentar, 10-14 Feb 2003.) Referensi lainnya "Glosari
nama Fam Orang Minahasa", Prof AE Sinolungun, Unima Tondano, 2 Maret 2002,
yang memuat 3000 nama Fam orang Minahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar